PENANGANAN PENDHULUAN PADA HASIL PERTANIAN HEWANI (UDANG)
BAB I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Penanganan pendahuluan harus dilakukan dengan baik dan benar terutama apabila udang kan diekspor. Dengan demikian, akan diperoleh mutu yang baik dan dapat mempertahankan kesegaran serta dapat meningkatkan harga.
B. TUJUAN
Memudahkan dalam pengolahan selanjutnya
Meningkatkan nilai ekonomi
Mempertahankan mutu
C. DASAR TEORI
Udang (Pnaeus monodon) merupakan sumber protein hewani yang bermutu tinggi dan produksinya mampu menambah devisa negara bagi sektor perikanan. Dalam menangani udang, dilakukan:
Sortasi, yaitu pembersihan produk menjadi bermacam-macam kualitas atas dasar sifat-sifat fisik. Tujuannya adalah untuk mendapatkan ukuran yang seragam.
Trimming, yaitu memisahkan komoditas dari bagian-bagian yang tidak digunakan dengan cara pemotongan kepada yang bertujuan untuk mengurangi populasi bakteri, karena sekitar 70% bakteri ada di bagian kepala.
Grading, yaitu pemisahan produk menjadi bermacam-macam kualitas sesuai dengan standar klasifikasi yang telah diakui atas dasar nilai komersial dan kegunannya.
Pembersihan, yaitu membersihkan dari kotoran atau benda asing lain dan mengambil benda-bendaa yang tidak dikehendaki.
BAB II. METODOLOGI
A. WAKTU PELAKSANAAN
Hari dan Tanggal : Rabu, 20 November 2013
Pukul : 08.00 - 09.30 WIB
B. ALAT
Timbangan
Wadah
Penggaris
Jangka Sorong
Pisau
Gunting
C. CARA KERJA
Menimbang 100 gram udang
Menghitung jumlah udang tiap satuan berat
Mengukur panjang udang menggunakan jangka sorong
Memisahkan udang berdasarkan jenis dan ukurannya
Menimbang masing-masing kelompok
Mengamati jenis kerusakan dan kotoran yang ada pada udang
Menggolongkan menurut grade atau kelas mutunya
Menghilangkan caapit dan ekor pada udang
Mengupas kulit udang dari kotoran yang menempel pada bahan
Menimbang masing-masing kelompok udang tersebut.
BAB III. HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. TABEL HASIL PENGAMATANPEMBAHASAN
Nama Bahan
Udang
Berat Awal
91 gram
Panjang Udang A
15 cm
Panjang Udang B
16 cm
Panjang udang C
17 cm
Panjang udang D
17,5 cm
Panjang udang E
12 cm
Panjang udang F
13,5 cm
Panjang rata-rata
15,1 cm
Jumlah udang utuh
4 ekor
Jumlah udang rusak
2 ekor
Penyebab kerusakan
Mekanik
Berat udang utuh
70 gram
Berat udang rusak
21 gram
Berat setelah ditrimming
54 gram
Berat kotoran
37 gram
Warna
Putih keabu-abuan
Identifikasi Kerusakan
Kerusakan
Udang A
Tidak rusak
Udang B
Tidak rusak
Udang C
Tidak rusak
Udang D
Tidak rusak
Udang E
Rusak mekanis
Udang F
Rusak mekanis
Kotoran
Jenis kotoran
Udang A
Feses, kulit/cangkang, ekor, kepala
Udang B
Feses, kulit/cangkang, ekor, kepala
Udang C
Feses, kulit/cangkang, ekor, kepala
Udang D
Feses, kulit/cangkang, ekor, kepala
Udang E
Feses, kulit/cangkang, ekor, kepala
Udang F
Feses, kulit/cangkang, ekor, kepala
Rendement : Berat Bersih/ berat awal × 100% = 54 / 91×100 = 59,3%
Grade A
Udang A
Udang B
Udang C
Udang D
Grade B
Udang E
Udang F
B. PEMBAHASAN
Enam ekor udang dengan panjang rata-rata 15,1 cm, setelah dilakukan trimming, dipisahkan antara kepala, cangkang dan ekornya.
Berat awal seluruh udang adalah 91 gram, kemudian berat setelah ditrimming adalah 54 gram.
Limbah dari hasil trimming berupa kepala, cangkang, dan ekor dengan berat 37 gram.
Kemudian dilakukan grading pada setiap udang berdasarkan tingkatan mutu setiap udang. Udang A, B, C dan D termasuk grade A, sedangkan yang tetmasuk grade B adalah Udang E dan F.
BAB III. KESIMPULAN
Penanganan pendahuluan pada udang dilakukan mulai dari sortasi, trimming lalu pembersihan. Setelah itu menimbang udang yang telah ditrimming, kotoran udang dan mengukur panjang masing-masing udang. Penanganan pendahuluan ini dilakukan untuk mempermudah dalam mengolah udang pada proses selanjutnya serta untuk meningkatkan nilai ekonomi pada udang.
DAFTAR PUSTAKA
Boedhowie. 1984. Petunjuk Praktek Pengawasan Mutu Hasil Pertanian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar