LAPORAN PRAKTIKUM
EKSHAUSTING
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Makanan yang dimasukkan ke dalam botol akan menjadi
lunak (bubur) setelah dilakukan pemanasan karena "over preassure"
sehingga perlu dilakukan ekshausting. Selain untuk menghindari hal tersebut
ekshausting juga berfungsi mencegah oksidasi makanan di dalam kaleng dan mencegah
pertumbuhan bakteri anaerobik.
B.
Tujuan
1.
Siswa mampu memahami
tentang ekshausting
2.
Siswa mampu
menerapkan ekshausting
BAB II
DASAR TEORI
Ekshausting adalah
pemanasan awal untuk bahan yang akan dikemas dalam kaleng atau botol dengan
suhu 80oC. Tujuan ekshausting adalah mengeluarkan gas yang ada dalam
wadah dan membentuk handspace (rongga dalam botol, mencegah oksidasi
makanan di dalam kaleng dan mencegah pertumbuhan bakteri aerobik.
BAB III
METODOLOGI
A.
Waktu
Hari: Selasa, 22 April 2014
Pukul: 13.00 - selesai
B.
Alat dan Bahan
1.
Botol kaca
2.
Dandang
3.
Penjepit
4.
Thermometer
5.
Cabai rawit
6.
Air
C.
Prosedur kerja
1.
Memasukkan cabai
ke dalam botol yang sudah di sterilisasi dan cabai yang sudah disortasi,
ditrimming, direndam dalam larutan asam sitrat 1%, dan diblansing.
2.
Memberi larutan
garam sampai penuh.
3.
Melakukan
ekshausting dengan suhu 80oC selama 15 menit.
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, ekshausting
dilakukan dengan suhu 80oC selama 15 menit. Dengan cara memanaskan
botol beserta isinya pada suhu 80oC dengan tutup kaleng sedikit
terbuka. Tujuannya agar oksigen dalam botol keluar sehingga bakteri aerob tidak
dapat hidup. Dengan demikian produk akan menjadi lebih tahan lama dan tidak
mudah terkontaminasi.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Ekshausting
adalah pemanasan awal untuk bahan yang akan dikemas dalam kaleng atau botol
dengan suhu 80oC.
2.
Dengan adanya
praktikum ini, terbukti bahwa siswa mampu mengaplikasikan ekshausting
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2011. Pustaka Pangan
Diakses pada tanggal 28
mei 2014
Jangan lupa kritik sarannya yaah...:D
Thx.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar