Sabtu, 25 Juli 2015

LAPORAN PRAKTIKUM PENGECILAN UKURAN PADA KETELA POHON DAN JAHE



LAPORAN PRAKTIKUM
PENGECILAN UKURAN
PADA
KETELA POHON DAN JAHE

BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang
Bahan hasil pertanian umumnya bersifat mudah rusak dan membutuhkan tempat yang luas untuk penyimpanannya. Salah satu kegiatan yang dapat memperpanjang daya simpan hasil pertanian dan mengurangi ukuran bahan dengan kerja mekanis serta membaginya menjadi bagian-bagian yang lebih kecil adalah dengan pengecilan ukuran, yang dapat dilaksanakan secara laangsung atau tidak langsung dengan pengolahan bahan baku tersebut menjadi produk yang mempunyai daya simpan yang relatig lama dan mempunyai ukuran bahan yang relatif kecil.
B.     Tujuan
1.      Siswa mampu memahami tentang pengecilan ukuran
2.      Siswa mampu memahami tentang prinsip dasar pengecilan ukuran
3.      Siswa mampu memahami tujuan dan fungsi pengecilan ukuran.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengecilan ukuran dapat didefinisikan sebagai penghancuran dan pemotongan mengurangi ukuran bahan padat dengan kerja mekanis, yaitu membaginya menjadi partikel-partikel yang lebih kecil.
Beberapa cara pengecilan ukuran adalah pemotongan/perajangan, kompresi/pemukulan/penggerusan/penumbukan dan menggiling/ shearing.
Beberapa alat yang digunkan dalam pengecilan ukuran adalah pisay, slicer tipe piringan, disc atrition mill, dan hammer mill.
Faktor- faktor yang mempengaruhi pemecahan yaitu varietas, kekerasan, struktur mekanis, dan kadar air.

BAB III
METODOLOGI

A.    Waktu
Hari: Selasa, 18 Maret 2014
Pukul: 12.00 - 15.00 WIB

B.     Alat
1.      Pisau
2.      Penumbuk
3.      Blender

C.     Bahan
1.      Ketela pohon
2.      Kecambah
3.      Jahe
4.      Sereh
5.      Kayu manis
6.      Cengkeh
7.      Biji pala
8.      Merica

D.    Prosedur pengolahan
1.      Pengecilan ukuran pada ketela pohon
a.       Menyiapkan alat dan bahan
b.      Menimbang ketela pohon
c.       Mengupas ketela pohon
d.      Mencuci ketela pohon
e.       Memotong/slicing pada ketela pohon
2.      Membuat air kecambah
3.      Pengecilan ukuran pada jahe, sereh, kayu manis, cengkeh biji pala dan merica:
a.       menyiapkan alat dan bahan
b.      Mengupas dan membersihkan jahe dengan air bersih, kemudian menghancurkannya dengan blender
c.       Mememarkan atau menumbuk sereh, kayu manis, merica dan biji pala
BAB IV
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A.    Hasil Pengamatan
No.
Nama bahan
Berat sebelum dipotong
(gram)
Berat Seteleh dipotong
(gram)
Keterangan
1.  
Ketela pohon
2000
1600
warna:  putih
Tekstur:  keras
2.       
Gula aren
250
250
Warna:  coklat
Tekstur:  keras
3.       
Jahe
50
50
Aroma : khas

Rendement:  500 gram / 2000 gram = 25%
B.     Pembahasan
Pada praktikum ini terdapat dua cara pengecilan ukuran yaitu pengecilan ukuran dengan penghancuran pada jahe, sereh, kayu manis, biji pala dan merica serta pengecilan ukuran dengan slicing pada ketela pohon. Tujuan dari penghancuran jahe, sereh, kayu manis, cengkeh, biji pala dan merica adalah untuk memperluas permukaan bahan sehingga memudahkan dalam proses ekstraksi nanti. Pada ketela pohon setelah dipotong-potong betat mengalami penurunan karena memungkinkan jika ada beberapa bagian yang hilang atau terbuang. Untuk mencegah perubahan warna maka hasil potongan ketela pohon direndam dalam larutan kecambah selama 24 jam.
BAB V
PENUTUP

A.    Kesimpulan
1.      Pengecilan ukuran adalah suatu proses yang dapat dilakukan dengan penghancuran dan pemotongan/slicing.
2.      Prinsip dasar dari pengecilan ukuran adalah memperluas permukaan bahan.
3.      Tujuan dari pengecilan ukuran diantaranya adalah bahan menjadi lebih tahan lama. Selain itu juga untuk meningkatkan nilai ekonomi serta untuk memudahkan tahap selanjutnya misalnya tahap ekstraksi.

DAFTAR PUSTAKA
Ryusukesyn.2013.Laporan Praktikum Pengecilan Ukuran. Http://ryusukesyn.blogspot.com/
Udai.2011.Pengecilan Ukuran Bahan. Http://udai08.blogspot.com

Jangan lupa kritik sarannya…
Thx.



LAORAN PRAKTIKUM STERILISASI



LAPORAN PRAKTIKUM
STERILISASI

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Bakteri merupakan salah satu mikroba yang mudaj hidup dan terdapat dimana saja. Agar dalam penelitian atau pengolahan tidak terjadi kontaminasi dari bakteri, makaa perlu dilakuakan sterilisasi. Sterilisasi sendiri berarti suatu proses atau usaha untuk membebaskan alat dari mikroorganisme.
B.      Tujuan
1.       Siswa mampu mengetahui pengertian sterilisasi
2.       Siswa mampu menegtahui metode-metode yang digunakan dalam sterilisasi
3.       Siswa mampu mengetahui hal-hal yang perlu diperhatikan dalam sterilisasi
BAB II
DASAR TEORI

Sterilisasi adalah salah satu pemanasan suhu tinggi yang bertujuan untuk membebaskan alat atau bahan dari berbagai macam mikroorganisme. Suatu bahan dikatakan steril apabila bebas dari mikroorganisme hidup yang patogen maupun non patogen, baik dalam bentuk vegetatif maupun nonvegetatif(spora).
Metode-metode yang digunakan dalam sterilisasi adalah sebagai berikut:
1.       Panas-kering: digunakan untuk mensterilkan alat-alat yang tahan pada suhu tinggi, misalnya oven.
2.       Panas-basah:  digunakan untuk menstetilkan alat dengan cara direbus.
3.       Pasteurisasi:  cara untuk memtikan beberapa jenis mikroorganisme tertentu dengan menggunakan uap air panas dengan suhu kurang lebih 62oC.
4.       autoclave: cara untuk mematikan bakteri dengan uap air dan panas dengan suhu 121oC.
Faktor-faktor yang mempengaruhi sterilisasi antara lain: kepadatan muatan, volume cairan dan ukuran wadah yang dipakai serta botol tidak boleh disumbat terlalu ketat sehingga kedap udara. Umumnya bahan yang memakan tempat dan mendekati kedap air memerlukan pemanasan lebih lama. Volume media di dalam botol/labu jangan sampai melebihi 2/3 tinggi wadah. Lamanya siklus sterilisasi harus disesuaikan dengan ukuran dan jumlah wadah.
BAB III
METODOLOGI
A.      Waktu
Hari: Selasa, 18 Maret 2014
B.      Alat dan Bahan
1.       Botol kaca
2.       Dandang
3.       Panci
4.       Penjepit
5.       Thermometer
6.       Kain saring
7.       Pisau
8.       Pengaduk
9.       Cabai rawit
10.   Air
C.      Prosedur Pengolahan
1.       Melakukan sortasi cabai rawit, kemudian trimming, lalu merendam cabai dalam asam sitrat 1%.
2.       Melakukan sterilisasi botol menggunakan air dengan suhu 100oC selama 30 menit.

BAB IV
PEMBAHASAN
Pada praktikum ini, sterilisasi dilakukan dengan metode panas-basah yaitu merebus botol dengan suhu 100oC selama 30 menit. Botol disterilkan agar bahan pangan yang akan dimasukkan dalam botol tidak mudah terkontaminasi sehingga daya simpannya lebih lama dan produk yang dihasilkan berkualitas dan aman dikonsumsi.
BAB V
PENUTUP
A.      Kesimpulan
1.       Sterilisasi adalah salah satu pemanasan suhu tinggi yang bertujuan untuk membebaskan alat atau bahan dari berbagai macam mikroorganisme.
2.       Metode-metode yang digunakan dalam sterilisasi adalah panas-kering, panas-basah, pasteurisasi dan autoclave.
3.       Hal-hal yang harus diperhatikan dalam sterilisasi adalah kepadatan muatan, volume cairan, dan ukuran serta jumlah wadah.

DAFTAR PUSTAKA
Http://iandrumer.blogspot.com/2011/12/Laporan Sterilisasi.html
Http://rizqanjb.blogspot.com/
Http://yorinprimaputri.blogspot.com/2012/10/sterilisasi.html

Semoga membantu..
jangan lupa kritik sarannya yaaah...:D
Thx.